Duka Merapi
Bencana merapi memang membawa duka bagi para korbanya, banyak orang yang terpaksa kehilangan anggota keluarga dan kehilangan tempat tinggalnya. Dampak lain yang sangat berpengaruh adalah dalam sector perekonomian, baik dari sector perdagangan maupun pariwisata.
Banyak tempat-tempat pariwisata yang terpaksa ditutup akibat tertutup abu vulkanik muntahan merapi. Kalangan pariwisata dari lereng Gunung Merapi hingga Kota Yogyakarta kini merasakan pukulan telak dari dampak letusan. Tempat-tempat wisata, hotel, rumah makan, biro perjalanan, toko cenderamata serta banyak usaha yang terpaksa tutup akibat adanya bencana merapi yang terjadi di Yogyakarta.
Seperti halnya sector perdagangan yang terjadi disepanjang malioboro. Para pedagang disepanjang malioboro mengungkapkan sepinya omset penjualan mereka akibat adanya bencana Merapi yang terjadi di Yogyakarta. Tidak hanya para pedagang yang mengungkapkan sepinya omset penjualan. Pemilik hotel di kawasan malioboro juga merasakannya.
“Sejak terjadi bencana merapi jumlah wisatawan yang berkunjung di hotel kami menurun drastis” Ungkap Bety Virdawaty, selaku pengelola hotel Amarta di kawasan malioboro. Di tutupnya bandara Adi Sucito saat itu, juga mempengaruhi turunnya jumlah pengunjung kota Yogyakarta.
Harapan para pelaku usaha Yogyakarta bisa pulih kembali seperti sedia kala, agar nantinya para wisatawan bisa tertarik kembali untuk mengunjungi kota yang sering disebut sebagai kota budaya. Dunia usaha juga biasa menjalankan usahanya seperti biasanya.
Aprilia Dwi Utami (153070095)