Dunia fotografi seolah tidak pernah berhenti untuk menarik minat banyak orang, baik itu hobi maupun profesi. Melihat besarnya minat masyarakat, tak heran bila ada banyak komunitas fotografi yang terbentuk di beberapa kota, salah satunya di Yogyakarta. Di tengah berkembangnya era teknologi digital, mungkin banyak orang yang sudah meninggalkan era zaman analog.
Namun hal itu tidak dirasakan pada komunitas pecinta kamera analog Yogyakarta yang satu ini. Berdiri pada awal November 2009, saat ini komunitas analog Yogyakarta hanya memiliki 5 anggota saja. awal berdirinya bermula dari seorang mahasiswa bernama Hazman yang berniat untuk mencari teman bermain kamera analog. Yang kemudian ia membuat sebuah forum pada situs kaskus, melihat banyak orang yang cukup interest dengan kamera analog, dirinya memutuskan untuk membentuk sebuah komunitas.
Informasi dari mulut ke mulut yang sampai pada telinga banyak orang, membuat kamonitas ini kini memiliki anggota kurang lebih 50 orang saat ini. Cukup lumayan berkembang untuk 1 tahun awal pertama. Hazman mengakui, untuk saat ini memang sudah jarang sekali banyak orang yang masih ingin berniat untuk mempelajari keberadaan kamera analog ditengah perkembangan modern yang serba instan.
“Untuk anggota yang terdaftar memang belum banyak, tapi terkadang ada juga para pengguna kamera digital yang sering bertanya-tanya kepada kami seputar kamera analog ini.” sambungnya.
“Untuk anggota yang terdaftar memang belum banyak, tapi terkadang ada juga para pengguna kamera digital yang sering bertanya-tanya kepada kami seputar kamera analog ini.” sambungnya.
Secara tehnis kamera analog tidak berbeda dengan kamera digital, karena pada dasarnya pengetahuan dasar fotografi yang dipakai masih sama. Hanya saja memang ada beberapa keunggulan tersendiri bagi kamera analog.
“Ya contoh kecilnya saja, kamera analog lebih tahan banting dibanding dengan kamera digital.” ujarnya. Tidak perlu khawatir bila masih ada pencinta kamera analog yang ingin bergabung dalam komunitas ini, karena tidak ada pungutan biaya yang dikenakan untuk menjadi anggota dalam komunitas kamera analog Yogyakarta ini.
“Ya contoh kecilnya saja, kamera analog lebih tahan banting dibanding dengan kamera digital.” ujarnya. Tidak perlu khawatir bila masih ada pencinta kamera analog yang ingin bergabung dalam komunitas ini, karena tidak ada pungutan biaya yang dikenakan untuk menjadi anggota dalam komunitas kamera analog Yogyakarta ini.
Untuk pertemuan rutinnya diadakan setiap seminggu sekali yang bertempat di foodcourt UGM pada hari Sabtu jam 10 pagi. “Sharing tentang kamera, tehnik fotografi termasuk tehnik cetak kamar gelap, hot issue about fotografi, schedule hunting, itu beberapa aktivitas yang kita lakukan ketika sedang mengadakan pertemuan” tambah Hazman.
Komunitas ini juga tidak membatasi bagi kalian yang hobi pada dunia fotografi, karena para anggota komunitas kamera analog Yogyakarta akan dengan senang hati dan terbuka bagi siapapun yang ingin bertanya dan berbagi ilmu seputar kamera analog termasuk para pecinta kamera digital sekalipun.
Komunitas ini juga tidak membatasi bagi kalian yang hobi pada dunia fotografi, karena para anggota komunitas kamera analog Yogyakarta akan dengan senang hati dan terbuka bagi siapapun yang ingin bertanya dan berbagi ilmu seputar kamera analog termasuk para pecinta kamera digital sekalipun.
Cornelius Swangga salah satu anggota komunitas kamera analog Yogyakarta juga menjelaskan pada dasarnya kamunitas ini memiliki misi membuat sebuah wadah ataupun forum untuk saling berbagai mengenai dunia fotografi khususnya kamera analog yang nantinya mampu untuk memasyarakatkan fotografi analog itu sendiri.
“Analog Strikes Back!! itulah motto kami. Disini kami mencoba untuk memunculkan kembali budaya fotografi analog yang kian lama semakin lenyap dan bahkan hampir terlupakan karena munculnya digitalisasi. Simple saja, komunitas ini terbentuk agar masyarakat tidak lupa akan asal muasal sebuah teknologi yang dulunya berasal dari sebuah analog yang kemudian berkembang menjadi digital.” tambahnya pada Blangkon Muda.
“Analog Strikes Back!! itulah motto kami. Disini kami mencoba untuk memunculkan kembali budaya fotografi analog yang kian lama semakin lenyap dan bahkan hampir terlupakan karena munculnya digitalisasi. Simple saja, komunitas ini terbentuk agar masyarakat tidak lupa akan asal muasal sebuah teknologi yang dulunya berasal dari sebuah analog yang kemudian berkembang menjadi digital.” tambahnya pada Blangkon Muda.
LARAS GILANG PAMEKAR
153070347
153070347
3 komentar:
contohnya saya, yang sekitar beberapa bulan lalu sempat gabung dalam pertemuan rutin setiap hari jumat malam di pakualaman... Tidak ada ruginya mengenal teman-teman yang tergabung dalam kamera analog jogjakarta, banyak yang bisa diserap, dan tentunya tambah teman, alangkah asiknya kalo hanting sendiri tau tau ketemu dengan teman...
assalamu'alaykum,saya punya kamera analog OLYMPUS OM 10 masih bagus,masih bisa dioperasikan normal.lightmeter msh OK. lensa 1: 1,4 cukup tajam buat depth of field. lensa bersih, rana juga masih lancar, kokang ga macet. cuma saya kesulitan utk nyari tempat yg jual roll filmnya. jadi saya mo jual aja. rahma di bekasi. ada yang minat? hub. 083869632037 / bb. 79BB28ED. makasih
mas, apa tak apa apa kalau saya ikut nimbrung aj ke tempet pakualamanny jumat malam itu...
Posting Komentar