Dari Hobi Jadi Hoki
Wanita mana yang tidak ingin tampil cantik di depan umum, pastinya tidak ada. Setidaknya tidak harus cantik tapi bisa terlihat menarik. Hal ini yang selalu diidam-idamkan oleh kaum hawa di dunia.
Ayozha Boutiqu merupakan salah satu dari sekian banyak butik yang menjamur di Yogyakarta yang bisa membantu para wanita dalam berbusana. Butik yang dibuka pada bulan Mei 2010 ini memiliki pelanggan dari kalangan remaja, mahasiswa dan bahkan pegawai-pegawai kantoran. Apsari Anggayasti merupakan pemilik butik yang berlokasi di Jl. Monjali No. 48.
Menurut lulusan S1 Managemen universitas swasta di Yogyakarta ini mengawali usahanya dari kegemarannya belanja baju-baju unik dan lucu. “Awalnya saya suka belanja-belanja baju-baju unik dan lucu, sampai akhirnya saya tertarik untuk membuat butik”. Ungkap wanita berambut panjang ini. Meskipun belum memiliki brand sendiri, Yasti begitu sehari-hari orang memanggilnya mengatakan tidak ada masalah. Tapi tidak menutup kemungkinan juga, Yasti menginginkan suatu saat memiliki brand sendiri. Setiap bulan Yasti selalu menampilkan barang-barang baru dibutiknya. Setiap bulannya Yasti menyempatkan waktu untuk berbelanja mengisi butiknya di Jakarta. “Maklum saja saya ingin barang-barang yang ada di dalam butik saya selalu tampil baru”.
Ternyata tidak hanya di Yogyakarta saja Yasti membuka butik, Ayozha Boutiqu memiliki cabang di Surabaya. Barang-barang yang ada di Yogyakarta terkadang dipindah ke Surabaya dan bahkan sebaliknya dari Surabaya dipindahkan untuk mengisi stok yang ada di Yogyakarta. Menurut pemiliknya hal ini dilakukan untuk menghindari stok lama. Tidak hanya kemeja, kaos, dan celana yang ditawarkan dibutik ini. Ada sepatu, sandal, tas dan pernak-pernik wanita ditawarkan di butik ini. Bahkan ada barang yang belum tentu dijual di butik-butik yang ada di Yogyakarta yaitu mukenah. Harganya pun beragam, berkisar dari harga mahasiswa sampai harga ibu rumah tangga. Di Ayozha Boutiqu juga bisa memesan barang yang pelanggan inginkan yang tidak ada di dalam butik. Pesanan pelanggan akan dicarikan Yasti ketika berbelanja di Jakarta.
Biasanya wanita dengan rambut panjang ikal membuka butiknya dari jam 12 siang sampai jam 8 malam. Hal ini bukan tanpa sebab memilih jam 12 siang untuk membuka butiknya, menurutnya kalo pagi kurang ramai pengunjungnya. Pengunjung biasanya datang sore, kebanyakan malah mahasiswa yang pulang dari kampus dan para pegawai kantoran. “Kalo sore malah lumayan banyak pengunjungnya, makanya saya lebih memilih siang hari sampai malam untuk membuka butik ini”.
Selain bisnis butik Yasti juga sedang mulai merambah bisnis makanan. Meskipun baru mulai dipublikasikan dari mulut ke mulut, bisnis ini sudah mulai berjalan. “Maklum saja, belum punya tempat jadi cara promosinya masih dari mulut kemulut”, ungkapnya. Meskipun demikian semangat wanita yang berusia kurang lebih 23 tahun ini bisa dijadikan motivasi bagi kalangan muda. Ketika ditanya harapan kedepannya apa Yasti menjawab ingin menambah lagi tempat usahanya di Yogyakarta, dan berusaha untuk memiliki brand sendiri.
Ayozha Boutiqu merupakan salah satu dari sekian banyak butik yang menjamur di Yogyakarta yang bisa membantu para wanita dalam berbusana. Butik yang dibuka pada bulan Mei 2010 ini memiliki pelanggan dari kalangan remaja, mahasiswa dan bahkan pegawai-pegawai kantoran. Apsari Anggayasti merupakan pemilik butik yang berlokasi di Jl. Monjali No. 48.
Menurut lulusan S1 Managemen universitas swasta di Yogyakarta ini mengawali usahanya dari kegemarannya belanja baju-baju unik dan lucu. “Awalnya saya suka belanja-belanja baju-baju unik dan lucu, sampai akhirnya saya tertarik untuk membuat butik”. Ungkap wanita berambut panjang ini. Meskipun belum memiliki brand sendiri, Yasti begitu sehari-hari orang memanggilnya mengatakan tidak ada masalah. Tapi tidak menutup kemungkinan juga, Yasti menginginkan suatu saat memiliki brand sendiri. Setiap bulan Yasti selalu menampilkan barang-barang baru dibutiknya. Setiap bulannya Yasti menyempatkan waktu untuk berbelanja mengisi butiknya di Jakarta. “Maklum saja saya ingin barang-barang yang ada di dalam butik saya selalu tampil baru”.
Ternyata tidak hanya di Yogyakarta saja Yasti membuka butik, Ayozha Boutiqu memiliki cabang di Surabaya. Barang-barang yang ada di Yogyakarta terkadang dipindah ke Surabaya dan bahkan sebaliknya dari Surabaya dipindahkan untuk mengisi stok yang ada di Yogyakarta. Menurut pemiliknya hal ini dilakukan untuk menghindari stok lama. Tidak hanya kemeja, kaos, dan celana yang ditawarkan dibutik ini. Ada sepatu, sandal, tas dan pernak-pernik wanita ditawarkan di butik ini. Bahkan ada barang yang belum tentu dijual di butik-butik yang ada di Yogyakarta yaitu mukenah. Harganya pun beragam, berkisar dari harga mahasiswa sampai harga ibu rumah tangga. Di Ayozha Boutiqu juga bisa memesan barang yang pelanggan inginkan yang tidak ada di dalam butik. Pesanan pelanggan akan dicarikan Yasti ketika berbelanja di Jakarta.
Biasanya wanita dengan rambut panjang ikal membuka butiknya dari jam 12 siang sampai jam 8 malam. Hal ini bukan tanpa sebab memilih jam 12 siang untuk membuka butiknya, menurutnya kalo pagi kurang ramai pengunjungnya. Pengunjung biasanya datang sore, kebanyakan malah mahasiswa yang pulang dari kampus dan para pegawai kantoran. “Kalo sore malah lumayan banyak pengunjungnya, makanya saya lebih memilih siang hari sampai malam untuk membuka butik ini”.
Selain bisnis butik Yasti juga sedang mulai merambah bisnis makanan. Meskipun baru mulai dipublikasikan dari mulut ke mulut, bisnis ini sudah mulai berjalan. “Maklum saja, belum punya tempat jadi cara promosinya masih dari mulut kemulut”, ungkapnya. Meskipun demikian semangat wanita yang berusia kurang lebih 23 tahun ini bisa dijadikan motivasi bagi kalangan muda. Ketika ditanya harapan kedepannya apa Yasti menjawab ingin menambah lagi tempat usahanya di Yogyakarta, dan berusaha untuk memiliki brand sendiri.
Aprilia Dwi Utami (153070095)
0 komentar:
Posting Komentar