Tentu anda sudah tidak asing lagi dengan kata yang satu ini. “Vegetarian” belakangan semakin sering kita dengar atau kita baca di sejumlah media cetak maupun elektronik. Bahkan mungkin ada keluarga, teman, atau orang-orang sekitar Anda yang mengaku sebagai seorang vegetarian.
     “Saya ingin sekali menjadi vegetarian, tapi sepertinya ribet, deh. Hanya bisa makan sayuran, buah-buahan dan pasti hanya bisa pergi ke Restoran yang menjual salad saja,” keluh Nanda, 21 tahun, mahasiswa Universitas Moestopo Jakarta yang menjalani pola hidup sehat. Ya. Dona adalah satu dari sekian banyak orang yang belum mengetahui seluk beluk kehidupan vegetarian. Padahal  pola hidup tanpa menyantap daging ini tak sulit dilakukan. Bisa jadi modal utama yang perlu dilakukan hanyalah niat yang kuat.
Apa itu Vegetarian?
    Secara singkat vegetarian adalah pola makan yang berbasis pada tumbuh-tumbuhan, yang berarti tidak mengkonsumsi semua yang berasal dari hewan.
    “Vegetarian berasal dari bahasa latin, yaitu vegetus yang artinya adalah sehat, kuat, dan semangat. Jadi seorang vegetarian adalah mereka yang sehat, kuat dan bersemangat,” jelas Dra. Yanti Anggraini, MKM seorang pakar nutrisi. Ia juga menerangkan bahwa awal mulanya vegetarian diperkenalkan pada tahun 1847 yang bertepatan dengan dibentuknya UK Vegetarian Society di Inggris. Tak disangka, ternyata pola makan seperti ini sudah berumur ratusan tahun ya.
    Vegetarian sesungguhnya bukan berasal dari bahasa Inggris vegetable yang berarti sayur. Kesalahan ini sering menimbulkan salah kaprah dalammasyarakat yang menganggap bahwa vegetarian hanya mengkonsumsi sayur-sayuran saja. “Vegetarian adalah pola makan diet seimbang yang tidak hanya mengkonsumsi sayuran sebagai sumber mineral dan vitamin. Tetapi juga buah-buahan yang mengandung vitamin dan mineral, biji-bijian sebagai sumber pokok karbohidrat yang baik, serta kacang-kacangan sarat sumber protein dan lemak sehat,” ujar Yanti.
    Vegetarian sendiri konon selain muncul dari ajaran agama Hindu juga muncul dari gerakan vegan, sebuah kepercayaan yang menolak menyakiti alam (hewan dan tumbuhan). Selain itu seperti yang dikutip dalam Vegan Starter Pack, “Banyak orang yang tertarik menjadi kaum vegan karena mengurangi penderitaan dan menolong lingkungan kita beserta isinya. Selain itu menjadi sehat disaat yang sama”.
    Penganut Vegan dan Vegerian percaya akan kesinergisan konsumsi manusia akan hewan dan tumbuhan. Apabila salah satu dieksplotasi secara berlebih maka akan terjadi chaos.

SEJUTA MANFAAT LEBIH
Tak hanya sekedar menjadi vegetarian, ada banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan menjadi vegetarian yang disimpulkan:
1.    ASPEK KESEHATAN. Banyak peneliti, salah satunya American Dietetic Assosiation membuktikan, pola makan vegetarian terutama vegan sangat baik untuk mencegak dan mengobati penyakit-penyakit degenerative atau kronis seperti jantung koroner, stroke, kanker, hipertensi, obesitas, diabetes, osteoporosis, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Tak hanya  itu, seorang vegetarian juga memiliki resiko lebih rendah terkena penyakit yang disebabkan oleh hewan seperti antraks, penyakit kuku mulut, flu burung dan flu babi.

2.    ASPEK LINGKUNGAN. Vegetarian sangat ramah lingkungan dan dapat mengurangi efek global warming yang tengah terjadi di muka bumi ini. Menurut PBB melalui Food and Agriculture Organization (FAO), sebuah organisasi pangan dan pertanian, peternakan memberikan konstribusi 18% terhadap pemanasan global. Ini lebih tinggi daripada efek polusi transportasi yang hanya 13% saja.
Contoh lain bahwa vegan ramah lingkungan dan menghemat energi serta sumber daya alam perhatikan fakta berikut: supaya bisa menghasilkan 1 kg daging sapi, diperlukan 16 kg biji-bijian dan air bersih 200 kali lebih banyak dari pada produksi 1 kg kentang.
Selain itu, satu hektar tanah hanya dapat menghasilkan 165 kg daging sapi. Padahal dengan luas tanah yang sama dapat menghasilkan 20.000 kg (20 ton) kentang. Maka bisa diperhatikan bahwa rasio efisiensi penggunaan lahan utuk perkebunan dan peternakan adalah 1 : 121. Jelas sekali nyata bedanya bukan.

3.    ASPEK ETIKA ATAU HAK ASASI HEWAN. Ya, hewan juga memiliki hak asasi untuk hidup layak dan tidak sewajarnya menerima penyiksaan, apalagi pembantaian. Hewan juga memiliki sistem saraf yang bisa merasakan sakit ketika dibunuh dan disakiti.

4.    ASPEK SPIRITUAL. Beberapa orang menjalani vegetarian sebagai gaya hidup agama atau kepercayaan yang mereka anut menyuruhnya demikian.

Jenis – Jenis vegetarian
LAKTO VEGETARIAN : Tidak mengkonsumsi semua produk hewani, kecuali susu.
OVO VEGETARIAN : Tidak mengkonsumsi semua produk hewani, kecuali telur.
LAKTO-OVO VEGETRIAN : Tidak mengkonsumsi semua produk hewani, kecuali susu dan telur.
VEGAN : Tidak mengkonsumsi semua produk hewani, termasuk susu dan telur. Lebih jauh lagi vegan adalah gaya hidup, sehingga seorang vegan juga menghindari pakaian, kosmetik, dan produk-produk lainnya yang berasal dari hewan.
Vegan seringkali dianggap sebagai gaya hidup yang ekstrim, tetapi alasan utama para vegan memilih pola hidup yang satu ini adalah keinginan tulus mereka untuk menghentikan kerusakan alam dan lingkungan, ataupun praktek kekejaman hewan yang terjadi akibat konsumsi produk-produk hewani tersebut.

Vegie Hause, Mini Market for Vegetarian
     Mencari segala sesuatu yang serba non-daging masih sulit dijumpai saat ini di Yogyakarta. Namun, minimarket yang satu ini mampu mengantarkan pada anda bahwa vegetarian adalah solusi hidup sehat. Minimarket yang berdiri sejak 17 November 2009 ini awalnya sengaja didirikan hanya teruntuk memudahkan pada para vegetarian yang ada di Yogyakarta tidak kesulitan untuk mendapatkan bahan-bahan makanan yang sama sekali tak ada campuran daging didalamnya.
“Minimarket ini lebih kepada membantu mereka yang vegetarian khususnya, karena saya sendiri jujur merasa kesulitan untuk mendapatkan bahan-bahan makanan vegetarian tersebut disini.” ujar Silviani, owner dari Vegie House.
     Ia juga memandang bahwa segala sesuatu yang berasal dari hewan-hewan ternak sebenarnya sudah tidak sehat alami lagi. “Misalnya saja ayam-ayam yang beredar saat ini kan itu banyak suntikannya ya, terus kita juga tidak tahu ada penyakit apa yang hinggap sama ayam tersebut kan.” tambahnya.
    Banyak sekali bahan-bahan yang bisa ditemui di Vegie Hause seperti berbagai macam proteina, macam-macam penyedap rasa vegetarian, mie instan vegetarian, kerupuk vegetarian, ham vegetarian, ayam vegetarian, sapi vegetarian, kambing vegetarian, udang vegetarian, udang vegetarian, ikan vegeratian, sate vegetarian hingga makanan-makanan frozen vegetarian.
    “Untuk aneka daging dan ayam disini itu hanya perumpamaan saja, tetapi tetap bukan daging aslinya melainkan daging nabati. Semua terbuat dari bahan-bahan pengganti daging kedelai, jamur, ataupun bahan makanan makanan yang terbuat untuk agar-agar rumput laut putih, namun rasanya menyerupai daging.” lanjut Silvi.
    Mengingat di Yogyakarta belum begitu banyak orang yang vegetarian, sehingga bahan-bahan makanan yang terdapat di Vegie Hause ini didatangkan langsung dari Medan, Jakarta, Riau dan kota lainnya.  “Harganya memang sedikit rada mahal, tapi untuk jaminan sehat itu pasti. Bakso misalnya, berkisar antara Rp26.000 – Rp60.000. Ham vegetarian antara Rp55.000 – Rp70.000” katanya.
    Bila anda yang memang ingin mecoba menjadi seorang vegetarian atau mungkin ingin mendapatkan bahan makanan non-daging yang sehat alami namun tetap merasakan rasa daging yang kenyal dan empuk, anda bisa mendatangi minimarket Vegie Hause yang terletak di jalan Poncowinatan No. 84 Yogyakarta.


Laras Gilang Pamekar
153070347
(Indeph)

0 komentar:

Posting Komentar

About